Sejarah Origami
Pada abad ke-6, cara pembuatan kertas kemudian dibawa ke Spanyol oleh orang-orang Arab. Pada tahun 610 di masa pemerintahan kaisar wanita Suiko (zaman Asuka), seorang biksu Buddha bernama DonchÅ (Dokyo) yang berasal dari Goguryeo (semenanjung Korea) datang ke Jepang memperkenalkan cara pembuatan kertas dan tinta.Cara membuat origami awalnya, origami dipraktikkan oleh para agamawan dan kaum bangsawan di Jepang. Kedua golongan yang menduduki tingkatan tinggi dalam lapisan masyarakat Jepang ini mempraktikkan origami buat membuat hiasan atau dekorasi dalam penyelenggaraan upacara tradisional dan keagamaan. Seiring dengan berjalannya waktu, origami terus berkembang dan makin populer. Hingga menjadi salah satu bentuk kesenian rakyat Jepang
Akira Yoshizawa |
Sumbangsih Akira Yoshizawa bagi perkembangan origami tak sebatas mempelopori origami modern. Akira memperkenalkan diagram “Yoshizawa-Randlett” dan teknik lipatan basah. Diagram “Yoshizawa-Randlett”, yaitu diagram mengenai cara penulisan instruksi pembuatan model origami. Penulisan instruksi pada diagram “Yoshizawa-Randlett” dilakukan dengan menggunakan simbol-simbol, seperti garis dan panah.
Manfaat diagram ini ialah memudahkan para penggemar origami buat memahami instruksi pembuatan origami. Saat ini, diagram “Yoshizawa-Randlett” telah digunakan oleh kalangan pencinta origami di seluruh global sebagai diagram standar pada penulisan instruksi pembuatan model origami. Sementara itu, lipatan basah ialah teknik baru dalam melipat kertas. Caranya ialah membasahi kertas terlebih lebih sehinga menjadi lentur dan mudah dibentuk, membuat origami.
Jenis - jenis Origami
1. Origami Bergerak (Action Origami)
Origami tidak hanya terdiri dari objek diam, tetapi juga ada yang bisa bergerak. Biasanya gerakan origami dibantu dengan tangan untuk membuat gerakan seperti terbang, melayang, mengepakkan sayap, melompat, atau membuka mulut. Contoh origami aksi yang populer adalah origami kodok yang dapat melompat jika ujung belakangnya di tekan, pesawat terbang atau senjata rahasia ninja yang bisa terbang jika dilempar.
2. Origami Moduler (Modular Origami)
Origami modular kadang kadang disebut juga origami 3D (tiga dimensi). Origami modular adalah origami yang tersusun dari beberapa lipatan kertas yang berbentuk sama. Biasanya lipatan modul berbentuk sederhana, namun untuk menyusunnya menjadi objek tertentu biasanya cukup sulit.
3. Origami Basah (Wet-Folding Origami)
Origami basah adalah seni melipat kertas dimana kertas yang digunakan dilembabkan atau dibasahi. Setelah bentuk origami selesai lalu dibiarkan kering. Kertas yang lembab lebih mudah dibentuk menurut geometri yang lebih fleksibel dibandingkan dengan kertas kering. Keterampilan seniman origami basah tidak hanya melipat tetapi juga membentuk permukaan objek seperti kekukan dan tonjolan.
4. Origami Murni (Pureland Origami)
Origami murni adalah jenis seni melipat kertas dengan aturan yang ketat yaitu hanya boleh menggunakan lipatan langsung. Jenis origami ini dikembangkan oleh seniman origami Inggris yang bernama John Smith pada tahuun 1970-an untuk membantu orang berajar origami atau orang mempunyai keterbatasan fisik motorik.
5. Tesselasi Origami (Origami Tesselations)
Tesselasi adalah seni membentuk susunan ubin pada bidang dua dimensi sehingga membentuk bidang beraturan. Tesselasi origami adalah seni membentuk susunan ubin menggunakan kertas yang dilipat sedemikian rupa sehingga menghasilkan bidang yang beraturan.
6. Kirigami
Dalam seni origami tradisional tidak dikenal istilah kirigami, istilah kirigami sendiri baru dikenal pada abad ke-20. Kirigami adalah seni melipat dan memotong kertas untuk membentuk ojek seni. Sebagian orang memasukkan kirigami sebagai bagian dari origami karena kemiripan nama dan adanya unsur melipat kertas pada seni ini.
Manfaat Origami
1. Sebagai Media Sosialisasi Bentuk-Bentuk Geometri
Melalui origami, anak-anak sekaligus bisa belajar mengenai bentuk-bentuk geometri, seperti lingkaran, segitiga, perpotongan 2 buah garis, titik pusat, titik, garis, dan sebagainya.
2. Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak
Aktivitas melipat dan menekan kertas menggunakan jari-jari akan menyempurnakan kemampuan motorik halus anak.
3. Melatih Ketelitian Anak
Aktivitas melipat kertas dengan membaginya menjadi ukuran dan bentuk nan seksama akan melatih ketelitian anak.
4. Mengasah Kreativitas Anak dan Imajinasi
Ragam model origami nan bisa dibuat akan melatih kreativitas dan khayalan anak buat berkarya.
5. Melatih Anak buat Memahami Instruksi
Untuk menghasilkan satu karya origami, anak harus betul-betul mampu memahami dan mempraktikkan instruksi pembuatannya. Hal ini akan mengasah kemampuan anak buat memahami instruksi.
6. Melatih Anak buat Mengembangkan Pemikiran Logis
Untuk menyelesaikan suatu bentuk origami , anak harus mampu berpikir logis buat melakukan langkah demi langkah. Misalnya, kertas harus dilipat ke arah mana, dengan ukuran bagaimana Hal ini bermanfaat buat mengembangkan pemikiran logis anak.
7. Melatih Konsentrasi dan Kesabaran Anak
Menghasilkan karya origami tak bisa dilakukan dengan terburu-buru. Dibutuhkan konsentrasi dan kesabaran hingga pekerjaan selesai.
8. Melatih Anak buat Terus Mau Berkarya
Origami akan melatih anak buat semangat berkarya sebab ketika sukses membuat suatu karya akan lahir kesenangan, kepuasan, dan kebanggaan.
9. Mengajarkan Anak Mengisi Waktu Secara Positif
Anak-anak zaman sekarang banyak nan menghabiskan waktunya di depan televisi, main game komputer, beraktivitas di jejaring sosial media
Untuk selanjutnya akan dibahas bagaimana cara tips dan trik membuat origami binatang, dan origami bunga serta origami 3D.